...counting...

Wednesday, April 11, 2012

Kencangkan Kembali Ukhuwwah kita..

Salam alaik.

Blogwalking, and suddenly found this article ~ about Ukhuwwah Fillah. And I always think that all about ukhuwwah is nice and sweet. Ukhuwwah is VERY important for me, and absolutely for all of you too..

Here, 


 
A--awak, agaknya apa penyakit saya ye. Hari ni saya rasa menyampah dengan perkataan    ukhuwah fillah eela jannah, ana uhibbuki fillah abadan abada,sebab terasa perkataan tu hanya perkataan indah semata-mata tanpa pembuktian yang kukuh.
B--Erm, masalah iman. ukhuwah tu saudara kandung kepada iman. Bila iman di jaga, kita akan sentiasa memberi, walaupun disiakan. Kerana pemberian kita hanya untuk mengharapkan syurga, pahala dan redha Allah. Kayu ukur kepada iman pula? mutabaah amal..samada kita yang tak jaga mutabaah amal atau orang yang ucapkan perkataan tu tak jaga mutabaah amal. Pokonya, lihat diri dulu lah!  *senyum dengan mata yang sepet*


Ukhuwah tu buah iman, jika iman kita sedang jatuh, maka hambarlah ukhuwah kita, jika iman kita meningkat, maka semakin indahlah ukhuwah kita.

Sahabat,
Perkataan ukhuwah fillah till jannah itu perlu dihembuskan dengan penuh keikhlasan.
bila kata ukhuwah fillah till jannah, highlightkan kasih sayang
bila kata uhibbuki fillah lillah, maka perbesarkanlah huruf MEMBERI.

Kasih sayang yang kau highlightkan tu, perlu kau tahu untuk membawanya bersama ke syurga, jangan masuk syurga sorang-sorang. Huruf MEMBERI yang kau perbesarkan, jangan kau kecilkan skopnya. Memberilah dengan apa jua yang kau ada. Dari segi masa, tenaga, harta. Munafiun lighairih, memberi manfaat kepada orang lain.

Bak kata Imam Hasan Al Banna (IHAB) ukhuwah itu cinta dan kasih, dan paling minima cinta dan kasih itu adalah berlapang dada dan maksimanya adalah itsar (mementigkan sahabat lebih dari diri sendiri).

Bagaimana  kita mahu mengambil puncak ukhuwah sedangkan selemah-lemah ukhuwah (berlapang dada)
belum sebati dalam diri kita?

Itulah dia pembuktian cinta yang sebenar-benarnya. Mengambil prinsip seseorang, 'sayang itu bukan dari perkataan, tetapi dari perbuatan. Jadi, tidakkan aku mengata sayang jika tidak mendahulinya dengan perbuatan'.

Jangan berharap mendapat sahabat sekencang Umar Al-Khatab k.w.  jika tidak seikhlas Abu Bakr r.a.

Syeikh abu bakr dari palestine dalam ucapannya baru baru ini menganalogikan ukhuwah yang sangat memberi kesan pada hati kecilku,
"Ukhuwah kita biarlah seperti burung-burung yang terbang dalam formasi 'V'.Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan “daya dukung” bagi burung yang terbang tepat di belakangnya. Ini terjadi kerana burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk menembus ‘dinding udara’ di depannya. Dengan terbang dalam formasi “V”, seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh daripada kalau setiap burung terbang sendirian."


Note: buat sahabat-sahabat yang muncul dalam hidupku dari dulu, kini dan akan datang,
Aku mohon maaf kerana tidak dapat mengkencangkan ukhuwah kita, mungkin kerana imanku sering kali jatuh dan sangat sukar untuk naik, jadi aku mohon doanya agar imanku tertingkat terus agar ukhuwah kita tidak lagi hambar, dengan itu pergerakan kita akan terus melaju.

Aku sangat sukakan puisi Salim A.Fillah dari bukunya Dalam Dekapan Ukhuwah, Ku baca firman persaudaraan:

Aku makin tahu,
persaudaraan tak perlu dirisaukan karena saat ikatan melemah,
saat keakraban kita merapuh
saat salam terasa menyakitkan,
saat kebersamaan serasa siksaan
saat pemberian bagai bara api,
saat kebaikan justru melukai
aku tahu,
yang rombeng bukan ukhuwah kita
hanya iman-iman kita yang sedang sakit,
atau mengerdil mungkin dua-duanya,
mungkin kau saja tentu terlebih sering,
imanku lah yang compang-camping.
kubaca firman persaudaraan
Sahabatku sayang dan aku makin tahu,
mengapa di kala lain diancamkan;
“para kekasih pada hari itu, sebagian menjadi musuh sebagian yang lain… 
kecuali orang-orang yang bertaqwa”

Aku mahu kita sama-sama menjahit kembali ukhuwah kita, dengan menjahit kembali iman kita. Kerana ukhuwah yang terjadi dengan rasa kasih dan cinta itu sajalah yang memberi nafas kepada kita untuk terus hidup. Kerana itu, Allah, Rasulullah, salafussoleh sangat menekankan dan mewasiatkan tentang pembinaan ukhuwah. memang sukar dan berat sekali wasiat itu, tetapi dengan wasiat itulah yang membawa kita bersama-sama berteman di syurga.

“Sesungguhnya lubang jarum takkan terlalu sempit bagi dua orang yang saling mencintai, adapun bumi takkan cukup luas bagi dua orang yang saling membenci."  -Al-Khalil Ibn Ahmad-dalam dekapan ukhuwah.

Terimalah sahabatmu dengan segala kekurangannya
sebagaimana kebaikan mesti diterima walau kecil wujudnya
terimalah sahabatmu kerana jika ia menyakiti
lain kali ia membahagiakansiapa mencari sahabat tanpa cacat,
 nescaya sepanjang hidupnya tidak mendapat sahabat.

. May Allah bless .